Perusahaan sawit tersebut yakni PT Ujung Tanjung Sejahtera, Koperasi Unit Desa (KUD) Karya Sawit Padjadjaran dan KUD Subur Makmur Lestari yang berkedudukan di Kabupaten Kampar.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi kepada pihak perbankan yang sudah memberikan dukungan pada program PSR di Riau.
“Kami sudah meninjau langsung perkebunan kelapa sawit yang mendapatkan kredit pembiayaan yang telah melakukan penanaman kembali sawitnya. Untuk bibit disuplai dari PTPN V sedangkan pembiayaannya diperoleh dari BRK Syariah,” katanya.
Pihaknya berharap, program pembiayaan PSR oleh BRK Syariah ini bisa ditingkatkan lagi luasan perkebunan yang mendapatkan bantuan dukungan pembiayaan. Tidak hanya di Kabupaten Kampar saja, namun juga lokasi lainnya di Riau.
“Sehingga produktivitas petani sawit bisa lebih meningkat, baik petani sawit plasma inti maupun swadaya,” harapnya.
Sementara itu, Direktur Utama BRK Syariah, Andi Buchari mengatakan, pihaknya berterimakasih dengan adanya kunjungan dari Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar yang sangat concern terhadap perkebunan kelapa sawit di Riau. Dimana sawit merupakan komoditi unggulan bagi provinsi Riau.
“Sawit merupakan komoditi unggulan bagi Provinsi Riau, karena itu kami dari BRK Syariah berkomitmen untuk terus memberikan dukungan kepada koperasi sawit dan juga para petani sawit dalam hal pembiayaan PSR,” katanya.
Karena itu, pihaknya mengajak masyarakat untuk bersama-sama memanfaatkan program pembiayaan yang ada di BRK Syariah. Karena hingga saat ini, sudah lebih 5 ribu hektare perkebunan kelapa sawit di Riau yang memanfaatkan program pembiayaan PSR BRK Syariah.
“Mari kita manfaatkan program pembiayaan yang ada di BRK Syariah. Dan juga mari bersinergi bersama-sama untuk tumbuh bersama, kami dari BRK Syariah juga siap untuk mendukung kemajuan sawit di Riau khsususnya dan di Indonesia pada umumnya,” tukasnya.(*)