Dalam sambutannya Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan kasus stunting pada tahun 2024 stunting di Indonesia turun di angka 14%. Untuk itu, Pemkab Sukoharjo menjadikan penanganan stunting menjadi salah satu prioritas karena stunting merupakan ancaman terhadap kualitas sumber daya manusia.
“Stunting menjadi permasalahan yang harus dihadapi dan ditanggulangi secara terpadu dan terintegrasi melalui kolaborasi semua pihak, pemerintah, pengusaha swasta, tokoh agama, tokoh masyarakat dan yang paling berperan adalah dimulai dari lingkungan keluarga dan masyarakat sebagai individu atau pribadi,” terangnya.
Bupati juga mengatakan selama ini berbagai upaya Pemkab Sukoharjo dengan berbagai pihak dan stakeholder terkait dalam rangka penurunan stunting telah dilakukan. Salah satunya bersama dengan Kodim 0726 Sukoharjo yaitu dengan mendirikan Demplot Stunting di Desa Mranggen Kecamatan Polokarto.
Sedangkan Danpusterad Letjen TNI Teguh Muji Angkasa mengapresiasi kepada Kodim 0726 Sukoharjo, Pemkab Sukoharjo, masyarakat dan semua pihak yang telah berkolaborasi untuk mewujudkan keluarga sehat dan sejahtera dalam upaya pencegahan serta percepatan penurunan angka stunting di Sukoharjo.
“Terlebih lagi, sesuai laporan Dandim bahwa upaya yang dilakukan telah membuahkan hasil dimana sejak Demplot dimulai bulan Januari sudah ada penurunan kasus. Dari awal demplot sebanyak 100 kasus stunting berhasil diturunkan menjadi 59 kasus. Penurunan kasus dilihat dari adanya penambahan berat badan balita yang dilakukan pendampingan,” terangnya.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang tidak bisa dikesampingkan, yakni stunting yang merupakan gangguan pertumbuhan pada anak terutama balita akibat asupan gizi yang kurang tepat dalam masa kehamilan maupun setelah melahirkan. Faktor yang dia maksud adalah sosial budaya yang berupa tradisi dan kebiasaan dalam pola pengasuhan yang kurang baik dalam keluarga.
“Pola asuh tersebut meliputi kemampuan untuk menyiapkan waktu, dukungan dan perhatian dalam pemenuhan kebutuhan, baik secara fisik, sosial dan mental anak dalam keluarga,” ujarnya.
“Mari bergotong royong untuk menuntaskan permasalahan stunting dengan harapan angkanya semakin menurun khususnya di Desa Mranggen, kecamatan Polokarto ini,” tambah Danpusterad. (***)