Pada konser yang digelar Pemkab Grobogan melalui Diskominfo itu, mendatangkan beberapa artis local Grobogan dan artis dari ibukota Geisha.
Sebelum konser Geisha berlangsung sosialisasi gempur rokok ilegal pun didengungkan. Mereka menegaskan tingginya kerugian negara akibat peredaran rokok ilegal.
Perwakilan dari Bea Cukai Semarang, Nova Enggar Fajarianto, menjelaskan ciri rokok ilegal yakni, rokok polos (tanpa pita cukai), pita cukai palsu / copyan, kertas cukai bekas, terjadi kesalahan pada penulisan cukai, dan pada kode personalisasi tidak ditemukan.
“Jika lima hal yang sudah dijelaskan dijumpai, silakan melaporkan kepada aparat, karena itu jelas ilegal dan sangat merugikan negara,” ujarnya.
Sementara itu Bupati Grobogan Sri Sumarni mengatakan, pajak rokok merupakan penyumbang terbesar pendapatan negara di bidang cukai, namun, karena tingginya peredaran rokok ilegal di kalangan bawah, menyebabkan menurunnya pendapatan negara.
“Meski merokok tidak baik bagi kesehatan, namun, pajak rokok mampu membantu masyarakat di berbagai sektor. Mulai kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial dan masih banyak lainnya. Jadi, khususnya para perokok, hindari rokok ilegal,” pintanya.
Usai Bupati grobogan menyampaikan beberapa pesan dipanggung, Wakapolres Grobogan, Kompol Gali Atmajaya bersama dengan Forkopimda Grobogan bernyanyi bersama di panggung. Bupati menyanyikan lagu, ojo dibandingke, sementara wakil bupati bernyanyi, terminal Madiun Ngawi.
Acara itu sendiri dimulai sekitar pukul 16.00 WIB, dan selesai sekitar pukul 22.00 WIB.(*)
(Humas Polres)