Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau M Edy Afrizal melalui Kabid Kedaruratan Jim Gafur mengatakan, untuk penanganan Karhutla di Dumai misalnya. Pihaknya bersama dengan pemerintah setempat dan pihak swasta ikut mengerahkan tujuh unit alat berat.
"Untuk membantu penanganan Karhutla di Dumai, ada tujuh alat berat yang dikerahkan. Termasuk milik [Pemerintah] Provinsi Riau, Pemerintah Kota Dumai dan juga pihak swasta," katanya, Jum'at (5/5/2023).
Alat berat tersebut, demikian Jim, dikerahkan untuk membuat sekat antara lokasi yang sudah terbakar dengan yang masih terjaga.
Tujuannya, agar api tidak merambat kelokasi lain, pasalnya lahan yang terbakar didominasi oleh lahan gambut.
"Sekat-sekat dibuat untuk memutus jalur api agar tidak merembet. Cara ini cukup efektif untuk mengatasi Karhutla," ujarnya.
Selain untuk memutus jalur api, sekat yang dibuat juga berfungsi untuk menimbulkan sumber air baru yang dapat digunakan untuk melakukan pemadaman. Pasalnya, ada lokasi Karhutla yang cukup jauh dari sumber air.
"Sekat yang dibuat juga tidak tembus, sehingga air tidak mengalir keluar. Gambut juga menjadi basah," sebutnya.(*/RKR)