RiauTODAYS, Inhil (Reteh) - Melihat pertanian maupun perkebunan yang banyak rusak dikarenakan bermacam persoalan serta harga komoditi yang anjlok H Ikbal Sayuti merupakan Serikat Jendral STII (Serikat Tani Islam Indonesia) mendatangkan wakil menteri pertanian (Wamentan ) Republik Indonesia (RI) Harvick Hasnul Qolbi, ST di kabupaten Indragiri Hilir, bertempat di Kelurahan Pulau Kijang, kecamatan Reteh. Selasa (22/8/2023).
Sebelum kunjungan kerja di Pulau Kijang menteri pertanian Republik Indonesia Harvick Hasnul Qolbi, ST bersama rombongan melaksanakan kunker di Tanjung Jabung Barat (Tanjab) juga sekaligus memberikan bantuan kementerian pertanian untuk kabupaten Tanjung Jabung Barat, tahun anggaran 2023. Benih padi hibrida 1.000 Ha, benih padi biofortifikasi nutrizink 500 ma, Benih kacang, kedelai, 250, 5 ha, pompa air 4 unit, TR2 2 unit, HANDSPRAYERS 5 unit.
Kedatangan Wakil Menteri Pertanian RI juga di sambut bupati Inhil Drs HM Wardan, bersama ketua TP PKK kabupaten Indragiri Hilir Hj Zulaikhah Wardan, wakil ketua DPRD Inhil H Andi Rusli Malarangeng, anggota DPRD kabupaten Indragiri Hilir H Andi Hamzah, Anggota DPRD Inhil Mahendri dr Rano Kirman, berserta rombongan, kepala OPD di lingkungan Pemda Inhil, Forkopincam Reteh, tokoh masyarakat Pulau Kijang,
Turut hadir dalam kunjungan kerja di Pulau Kijang kecamatan reteh, Wakil Menteri Pertanian RI Harvick Hasnul Qolbi, ST didampingi istri, Serikat Jendral STII H Ikbal Sayuti, Istri gubernur Jambi, Bupati Tanjung Jabung Barat (Tanjab) Drs H Anwar Sadat, Danramil Tanjab, Kapolres Tanjab,Wakili bupati Tanjab, berserta rombongan.
Dalam sambutannya Wamen Pertanian RI Harvick Hasnul Qolbi, ST mengatakan bahwa kegiatan pada hari ini melaksanakan kunjungan kerja di Tanjung Jabung Barat dan di Pulau kijang, tentunya persoalan yang di hadapi para petani akan di sampaikan ke bapak Presiden RI bapak H Joko Widodo.
"Tentunya saya akan melaporkan keluhan yang dihadapi oleh para petani, di mulai banyaknya perkebunan yang rusak, dan harga komoditi yang turun, kedatangan kita kemari untuk mencari solusi, sehingga para petani bisa bangkit lagi," ungkap Wamen Pertanian RI Harvick Hasnul Qolbi dihadapan ratusan warga di parit 2 Kelurahan Pulau Kijang.
Dia juga menjelaskan tentang harga komoditi yang turun, tentunya masyarakat harus bisa lebih kreatif, tentang turunan Kelapa, banyak yang bisa di jual, bukan saja kelapa bulat, jadi Hilir nya lebih di utamakan. "Seperti kita buat kerajinan batok kelapa, dan sabutnya bisa di olah bermacam-macam, arang nya juga bisa difungsikan sebagai arang briket nilai jualnya sangat mahal, dan buat vco kan harga jualnya sangat tinggi," imbuhnya.
Sementara itu H Ikbal Sayuti yang merupakan sekjen STII mengatakan kedatangan Wamen Pertanian RI di Pulau Kijang bisa menjadikan angin segar buat para petani.
"Kita kedatangan Wamen ini persolan yang sulit, karena kesibukannya jadi jadwalnya sangat padat, jadi sangat beruntung Wamen Pertanian bisa datang ke sini, mudah-mudahan menjadi awal yang baik sehingga para petani di Inhil khususnya Pulau Kijang bisa bangkit lagi seperti sediakala," jelas Sekjen STII H Ikbal Sayuti.
Tentunya H Ikbal Sayuti berharap kunjungan Wamen Pertanian RI di Pulau Kijang bisa membantu persoalan yang dihadapi para petani.
"Ya saya mengajak masyarakat membicarakan persoalan yang dihadapi para petani, mudah-mudahan dengan anggaran dari kementerian pertanian bisa menangul Kebun-kebun warga yang hancur dikarenakan Air pasang membanjiri lahan pertanian," bebernya.
Sementara itu Dihadapan Wamen Pertanian RI dan masyarakat yang memadati lokasi acara, Bupati HM. Wardan menyampaikan secara singkat tentang kondisi Kab. Inhil yang meliputi geografis wilayah, jumlah penduduk, dan berbagai potensi juga mata pencarian masyarakatnya serta memaparkan berbagai program kedaulatan pangan yang telah dilaksanakan pemerintah daerah sekaligus berbagai permasalahan dan kendala yang dihadapi.
"Khusus untuk sub sektor perkebunan kelapa yang menjadi tulang punggung mayoritas masyarakat, kami berharap agar pemerintah pusat memberikan bantuan dan kemudahan bagi para petani kelapa, diantaranya kebijakan nasional menyangkut perkebunan kelapa dari hulu sampai hilir, perimbangan dana bagi hasil terkait pajak ekspor komoditi kelapa dan sharing pembiayaan terkait perbaikan sarana dan prasarana infrastruktur khususnya dalam menunjang mobilisasi hasil perkebunan termasuk peremajaan perkebunan juga pengembangan sentra produksi turunan kelapa berbasis masyarakat", ucap HM. Wardan yang juga menjabat Ketua HKTI Prov. Riau.
Menanggapi berbagai kendala dan harapan yang diutarakan oleh bupati dan masyarakat, Wamentan sendiri berjanji akan menindaklanjuti dan menyampaikannya ke pemerintah pusat.(*/Abdlh)