Demikian disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Informasi Komunikasi Publik (IKP), Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Riau, Eriadi Fahmi, saat memberi sambutan dan membuka secara resmi kegiatan Musyawarah Daerah (Musda) DPD-PJS Provinsi Riau, di Hotel Holywood, Pekanbaru, Senin (7/8/2023).
Fahmi mengatakan, saat ini dunia pers mengalami perubahan, khususnya mengubah cara berkomunikasi. Bukan hanya melalui media cetak, namun media online dan media sosial turut menjadi sumber penyebaran informasi.
"Pemerintah provinsi menyambut positif media online dan cetak. Melalui media, pemerintah provinsi dapat berkomunikasi dalam menerima masukan dan input lain tentang kebijakan pemerintah yang sedang berjalan, atau akan berjalan," ujarnya.
Ditambahkannya, hal yang harus diperhatikan dalam penyebaran berita haruslah jelas dan dapat dipahami. Sehingga, berita yang sampai pada masyarakat bersifat valid.
Diakhir sambutannya, Fahmi mengucapkan selamat atas diadakannya musyawarah dan pelantikan pengurus DPD-PJS Provinsi Riau. Diharapkannya, DPD-PJS Riau dapat mengemban amanah sebagai insan pers.
"Semoga dapat mengemban amanah insan pers yang kompeten, unggul, dan berdaya saing dalam mengelola berita dan informasi," harapnya.
Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik dan Persandian (Diskominfotiksan) Kota Pekanbaru, Raja Hendra Saputra, mengatakan, organisasi PJS ini merupakan organisasi pers khusus media siber. Dari organisasi ini lahir sebuah visi untuk menjadikan wartawan yang berintegritas dan kompeten.
"Organisasi ini lahir dari sebuah komitmen agar wartawan mendapat perlakuan yang sama dan tidak ada diskriminasi sesama pers," ujarmya.
Raja Hendra menyampaikan harapan Pejabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun, tentang harapannya pada PJS dalam melahirkan wartawan yang profesional. Sehingga, berita yang lahir juga berita yang profesional dan dapat mengedukasi masyarakat.
Ketua Umum PJS Pusat Mahmud Marhaba, berharap, Musda ini melahirkan pemimpin yang dapat memimpin wartawan PJS dalam membawa visi yang benar. Yaitu, terwujudnya jurnalis yang berintegritas, kompeten, dan profesional.
"Mindset yang buruk akan menciptakan produk yang buruk. Cara mendapatkan berita yang tidak baik akan menghasilkan hasil yang tidak baik, itulah mengapa jurnalis harus berintegritas baik," terangnya.(*/RKR)
