Melihat kebakaran itu, membuat panik pihak sekolah, majalis guru dan siswa berhamburan keluar kelas.
Spontan majelis guru berteriak minta tolong, mendengar adanya teriakan, orang tua siswa yang berada diluar bergegas membantu memadamkan api bersama masyarakat setempat.
Kepala sekolah langsung menghubungi pihak Polsek Kemuning dan Koramil 09/Kemuning untuk meminta bantuan, Aparat dari Kepolisian dan TNI bersama masyarakat bergotong royong memadamkan api kebakaran itu.
"Kebakaran pertama kali diketahui oleh salah seorang guru, Ia keluar dari kelas dan melihat ada asap di ruangan perpustakaan," kata Kapolres Inhil AKBP Norhayat melalui Kapolsek Kemuning Kompol Teguh Wiyono, saat dikonfirmasi, Selasa (3/10/2023).
Dikarenakan api sudah membesar dan persediaan air yang kurang serta peratan tidak memadai sehingga pemadaman dilakukan dengan menggunakan peratan seadanya.
"Karena terkendala dengan tidak adanya persediaan air sehingga pemadaman menggunakan peralatan seadanya. 20 menit kemudian baru datang bantuan mobil tangki perusahaan pertambangan batu seplit, kemudian segera menghidupkan mesin pompa air," ceritanya.
Api baru dapat dipadamkan 30 menit kemudian.
"Kerugian materil akibat kebakaran itu berkisar Rp500 juta," sebutnya setelah berkoordinasi dengan pihak sekolah.
Dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa.
"Penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan," pungkasnya.
Hal itu dibenarkan oleh Kadisdik Inhil melalui Kabid SD, Fauzan saat dikonfirmasi ia berencana besok akan kelokasi kebakaran.
"Penyebab kebakaran kita belum dapat info, dan masih ditangani pihak kepolisian, dan buku- buku yang terbakar juga lagi di data, serta akan dibuatkan berita acaranya," jelasnya
