RIAUTODAYS, Tembilahan - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) menggelar focus group discussion (FGD) Inhil di tahun 2023 dengan mengusung tema "kekuatan statistik sektoral sumber perumusan kebijakan pembangunan daerah" bertempat di aula lantai Lima kantor Bupati Inhil, Kamis (19/10/2023).
Kegiatan ini dihadiri oleh Asisten III Pemkab Inhil Fajar Husein, Unsur Forkopimda, Akademisi, perwakilan perusahan, awak media berserta tamu undangan.
Sudiro, S.St M. Si saat diwawancarai kepada awak media menyampaikan, pelaksanaan FGD ini ya memang jadi momen untuk kita ya untuk paling tidak membuka wawasan kita semua terkait dengan pentingnya data statistik sektoral itu tadi .
"Karena memang sebetulnya potensi besar di data statis sektoral itu yang harus kita eksplore dan itu yang akan dimanfaatkan oleh para pengambil kebijakan dan yang paling penting dalam kegiatan ini kita semua harus paham, ya kalau bicara satu data kita harus punya kebanggaan-kebanggaan tentang data kita, jadi nanti data yang diakui itu selain datanya BPS," ungkapnya.
Sudiro juga berharap untuk di daerah di Kabupaten Indragiri Hilir data yang di akui itu adalah data yang sudah masuk dalam portal Istaka, ya portal satu data yang ada di Kominfo untuk satu data.
"Ya, tapi yang jelas kita akan mengupdate datanya, akan update nanti kalau memang sudah terkumpul bisa kita ke depan mungkin kita bisa buat rilis, terkait dengan data-data yang sudah kita masukkan," tambahnya
Sementara itu, Asisten III Pemkab Inhil Fajar Husein didalam kata sambutannya mengatakan, tentunya angka-angka tersebut merupakan cerminan dari kondisi dinamika Kabupaten Indragiri Hilir, dengan memahami fenomena yang terkandung dalam data statistik tersebut.
"Diharapkan ke depan kita akan dapat membuat perencanaan yang lebih baik lagi dan lebih tepat sasaran tujuan diadakannya FGD ini, selain untuk menambah wawasan juga untuk memperkuat pemanfaatan statistik sektoral sebagai dasar kebijakan yang lebih berkualitas tentang kondisi riil dari masyarakat sekaligus membuka ruang diskusi yang konsumtif untuk merumuskan kebijakan yang lebih efektif dan relevan," tutupnya.(F)