Dikatakan oleh salah seorang masyarakat bahwa Diduga Aparat Penegak Hukum (APH) terkesan main mata dengan pengusaha PETI melalui salah seorang yang yang di tunjuk menjadi pengurus untuk mengutip uang setiap bulan dengan nominal yang berpariasi kepada pengusaha PETI (Dompeng) di lapangan.
" Janganlah tutup mata dan tutup telinga atas permasalahan ini, bahkan diduga aliran sungai yang sekian meter dari masjid Kasang Limau Sundai sudah seperti lumpur Lapindo Akibat aktivitas PETI Tanpa izin," ujar salah seorang masyarakat yang enggan disebutkan namanya.
Ia juga mengatakan pada media ini,“ APH harus tanggap dan ambil tindakan tegas atas permasalahan ini, karena jika di biarkan pelaku PETI semakin beringas dan mengkuatirkan, Kami juga minta Bapak Kapolres Kuansing turun langsung terkait PETI di Kasang limau Sundai, " Pintanya dengan tegas
“ Sering sudah di lakukan Penertiban oleh APH tapi seperti terkesan seperti main-main dengan hanya menarok sampah daun kering diatas rakit Dompeng lalu di bakar dan di photo untuk di jadikan barang bukti untuk laporan, dimana keseriusan APH untuk melakukan penindakan dengan merusak seluruh aktivitas PETI dengan secara serius agar aktivitas PETI tidak bisa di gunakan pelaku lagi, kemudian kami meminta agar pemodalnya ditangkap, " tegasnya lagi.
Kemudian ditambahkanya, sebelum APH datang kelokasi penertiban, informasi sudah lebih duluan bocor kalau ada rajia penertiban Peti oleh APH," disitu saja sangat jelas ada mata-mata di lapangan tak lain tak bukan itu Pengurus yang mempunyai kedekatan dengan oknum yang menerima sejumlah uang setiap bulannya," Kata salah satu warga yang enggan disebutkan namanya ini.
Sementara itu Kapolsek Kuantan Hilir AKP Sutarza saat Dikonfirmasi melalu Pesan Whatsappnya terkait maraknya dan tumbuh suburnya Aktivitas PETI diwilayahnya belum memberikan jawaban hingga berita ini tayang. (Tim)
