RIAUTODAYS, TEMBILAHAN, (OPINI) - Sejak bergulirnya wacana peralihan tampuk kekuasaan untuk menempati posisi orang nomor 1 di kabupaten Indragiri hilir menggantikan posisi HM.Wardan sebagai bupati 2 periode karena memasuki masa purna tugas, beberapa nama pun kemudian bermunculan untuk di usulkan menjadi penjabat sementara sebagai pemimpin di negeri yang pernah dinobatkan sebagai kota ibadah ini.
Kala itu ada 9 nama pejabat eselon II yang di Gadang-gadang akan mengikuti seleksi untuk mengisi kekosongan jabatan sebagai penjabat bupati. Masing-masing dari 9 nama tersebut merupakan usulan dari hasil penjaringan yang dilakukan oleh DPRD Kabupaten Inhil sendiri sebanyak 3 Orang, kemudian di lanjutkan 3 nama dari usulan Pemprov Riau, serta 3 lainnya merupakan usulan yang dilakukan oleh Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri)
Diantara 9 nama tersebut H. Herman merupakan salah satu calon yang berasal dari pejabat eselon II yang saat itu sedang menduduki jabatan sebagai Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Pemprov Riau.
Sejarah panjang H.Herman yang lahir dari keluarga sederhana yang berasal dari Kota Tembilahan itu, diketahui sejak lama telah menjadi ASN di kabupaten Indragiri hilir. Herman sendiri bukanlah pendatang baru, dirinya memiliki sejarah dan rekam jejak yang panjang dalam dunia birokrasi, pasca ia di mutasikan di era kepemimpinan Indra Muklis Adnan ke pulau terpencil di meranti yang saat ini telah menjadi kabupaten termuda di provinsi riau.
Nama H.Herman sendiri bukanlah calon yang diunggulkan. Santer beredar kabar justru nama Roni Rahmat, Zainal Arifin dan Helmi D yang menduduki peringkat atas yang di Gadang-gadang menjadi calon kuat, untuk menduduki posisi orang nomor 1 dari jajaran pejabat eselon II saat itu.
Namun takdir ternyata berkata lain, nama H.Herman yang di anggap sebagai calon "Kelas Teri" dan bahkan kala itu sempat berhembus kabar bahwa dirinya di sebut tidak akan mungkin menduduki jabatan orang nomor 1 itu tampaknya tidak terbukti.
"Child Prodigy" yang tidak di inginkan lahir oleh sebagian kalangan ini pun ternyata kemudian mendapatkan restu dari "Penguasa Alam (Tuhan)" sehingga Kementrian Dalam Negeri melalui Menteri Tito Karnavian memerintahkan Plt Gubernur Riau saat itu untuk melantik dirinya menjadi penjabat (Pj) bupati Indragiri hilir.
Langkah Herman untuk kembali ke kampung halaman tercinta sejak ia di mutasikan beberapa dekade silam hanyalah bertujuan untuk membenahi carut marutnya sistem birokrasi dan lemahnya kinerja pemerintahan, serta diperburuk oleh defisitnya anggaran APBD Inhil diluar batas kewajaran, dan hal ini turut di perparah oleh lemahnya fungsi perencanaan dan pengawasan yang tak berjalan sebagai mana mestinya. Ironisnya hal ini baru ia ketahui ketika dirinya menginjakan kaki di negeri yang dulu pernah ia dilahirkan.
Ternyata langkah Herman untuk memperbaiki keadaan tidak mudah, dirinya justru mendapat berbagai halangan dan rintangan. Bahkan Herman di anggap sebagai ancaman bagi segelintir orang yang di duga ingin mempertahankan "Status Quo" karena kenyamanan "Mereka" menjadi terganggu, akibat berbagai kebijakan yang dilakukan Herman, padahal niat H. Herman hanyalah semata untuk memperbaiki kampung halaman.
Berbagai isu dan tuduhan miring pun terus digulirkan baik di kehidupan maya maupun kehidupan nyata kepada dirinya, agar citra buruk dapat dilekatkan di masyarakat, sehingga perjuangan dan Cita-cita H.Herman untuk membenahi kondisi kampung halaman dapat tersamarkan.
Namun tampaknya H.Herman tak tunduk dan gentar dalam menghadapi keadaan, "Child Prodigy" ini terus melaksanakan tugas dan kewajiban dalam membenahi kampung halaman nya, sebagai mana sumpah dan janji kepada Tuhan dan Negara yang telah ia ucapkan saat dilantik oleh Plt Gubernur Riau Edy Natar Nasution berdasarkan surat keputusan Kemendagri pada akhir November 2023 lalu.
Berbagai terobosan pun terus ia lakukan terutama dalam melakukan efisiensi anggaran keuangan daerah serta memaksimalkan pembangunan infrastruktur yang selama puluhan tahun terbengkalai dan tidak berjalan.
Tantangan-tantangan ini tampaknya terus memacu H.Herman tanpa kenal lelah dengan berkunjung ke berbagai daerah desa terpencil dan kelurahan serta kecamatan. Hal ini ia lakukan hanya untuk melihat kondisi riil di lapangan terhadap kesulitan dan keluhan yang di alami oleh rakyat nya selama 10 tahun belakangan. Padahal H. Herman sendiri diketahui sudah memasuki usia yang tidak muda lagi, namun fisik dan daya tahan tubuh serta semangatnya patut mendapat apresiasi.
Bahkan hanya dalam tempo 4 bulan semenjak ia dilantik, dengan berbagai terobosan dan aksi nyata dan bukan hanya sekedar retorika dan Janji-janji semata, kinerja Herman pun turut di amini oleh mayoritas masyarakat inhil yang menginginkan perubahan negeri berjuluk seribu parit ini menjadi lebih baik.
Hari ini tampaknya H. Herman masih terus berjuang tanpa kenal lelah agar apa yang di Cita-citakan oleh Founding Father negeri terhadap kemakmuran rakyatnya dapat ia wujudkan, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi nya dalam menjalankan tugas negara sebagai penjabat bupati indragiri hilir.
Wallahu a'lam Bissawab....
Tembilahan, 11-Ramadhan-2024
Penulis : Fitra Andriyan (Sekjen Karang Taruna Tembilahan Hulu)