Awal mula korban melihat postingan motor di bisnis jual beli motor Riau di media sosial Facebook. Sehingga ia pun merasa tertarik dengan motor Kawasaki ninja yang dilihatnya.
Indra pun langsung mencoba untuk menanyakan serta bertransaksi dengan pemilik motor tersebut lewat sambungan WhatApps. Lalu, setelah di rasa cocok, dia pun lngsung bertransaksi secara Cod atau online.
"Sebelumnya, saya tak merasa curiga sedikit pun setelah pemilik motor tersebut mengirimkan resi dan foto serta video saat mau mengirimkan unit di tempat jasa pengiriman paket. Hingga saya pun melakukan pembayaran, pertama saya mentransfer uang senilai Rp.7.500.000, secara 2 kali transfer dengan nominal yang sama, sehingga total keseluruhan Rp 15.000.000," terang Indra, Rabu (27/3/2024).
Namun, setelah di tunggu beberapa hari unit pun tak kunjung datang, ia hanya dapat telpon yang mengaku dari jasa pengiriman paket yang kembali meminta uang untuk biaya asuransi senilai Rp 4.750.000.
"Saya pun merasa curiga dan mencoba menanyakan ke pihak jasa pengiriman barang yang ada di wilayah Garut Kadungora. Dari situ saya dapatkan informasi bahwa tidak ada biaya asuransi ketika kita mengirimkan paket," ujarnya.
Maka setelah itu, ia pun langsung menelpon ke no penjual motor tersebut, tapi ternyata dia langsung diblokir dan penjual pun mnghapus semua pesan chat nya.
Merasa curiga ia pun mencoba menghubungi pemilik dari motor tersebut melalu ponsel temen nya, ternyata no nya aktif dan masih menawarkan motor tersebut ke no hp temennya.
Sadar menjadi korban dugaan penipuan ia pun akan terus mencari keberadaan penjual motor tersebut.
"Saya berharap segera bisa menemukan keberadaan orang tersebut dan beritikad baik untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, sebelum saya bawa kejalur hukum," pungkasnya.
Dari informasi diketahui si penjual beralamat di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau.
