RIAUTODAYS, Inhil (Kesehatan) - Stroke merupakan kondisi medis serius yang terjadi ketika pasokan darah ke bagian otak terganggu atau terhenti secara tiba-tiba. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada sel-sel otak karena kurangnya oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah. Terdapat dua jenis utama stroke yang dibedakan berdasarkan penyebab dan karakteristiknya. Selasa (09/07/24).
1. Stroke Iskemik
Stroke iskemik adalah jenis stroke yang paling umum terjadi, menyumbang sekitar 87% dari semua kasus stroke. Stroke ini disebabkan oleh penyumbatan atau penghambatan aliran darah ke otak, yang dapat disebabkan oleh:
- Trombosis: Pembentukan bekuan darah (trombus) di dalam arteri otak itu sendiri, yang menghalangi aliran darah.
- Embolisme: Bekuan darah atau material lain (seperti lemak atau udara) yang terbawa dari tempat lain dalam tubuh (seperti jantung atau lemak dalam arteri karotis) dan menyumbat arteri otak.
Gejala stroke iskemik dapat bervariasi tergantung pada area otak yang terkena, tetapi umumnya termasuk kelemahan pada satu sisi tubuh, kesulitan berbicara atau memahami ucapan, serta gangguan penglihatan. Pengobatan segera sangat penting untuk membatasi kerusakan otak dan memulihkan fungsi.
2. Stroke Hemoragik
Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah pecah di dalam otak, menyebabkan darah bocor ke dalam jaringan otak atau ruang di sekitarnya. Ini dapat terjadi karena:
- Aneurisma: Lemahnya dinding pembuluh darah yang menyebabkan pembesaran yang dapat pecah.
- Hipertensi: Tekanan darah tinggi yang dapat merusak dinding pembuluh darah.
- Trauma kepala: Cedera yang menyebabkan pecahnya pembuluh darah di otak.
Gejala stroke hemoragik sering kali muncul secara mendadak dan bisa sangat parah. Mereka termasuk sakit kepala yang parah, mual, muntah, kebingungan, serta kelemahan pada satu sisi tubuh atau keseluruhan tubuh. Penanganan medis darurat segera diperlukan untuk menghentikan pendarahan dan mengurangi tekanan pada otak.
Pencegahan dan Tindakan Lanjutan
Mengenali gejala stroke dengan cepat dan mendapatkan bantuan medis segera adalah kunci untuk meningkatkan peluang kesembuhan dan mengurangi kerusakan permanen. Selain itu, ada beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil untuk mengurangi risiko terkena stroke, termasuk:
- Pola makan sehat: Mengonsumsi makanan rendah lemak jenuh, rendah garam, dan kaya serat.
- Aktivitas fisik teratur: Menjaga kebugaran fisik dapat membantu menjaga kesehatan pembuluh darah.
- Pengelolaan kondisi medis: Kontrol tekanan darah, kolesterol, dan diabetes secara teratur.
- Berhenti merokok: Merokok meningkatkan risiko stroke secara signifikan.
- Pemeriksaan kesehatan rutin: Memeriksakan diri secara teratur kepada dokter untuk deteksi dini faktor risiko stroke.
Dengan memahami jenis dan kondisi stroke serta mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi dampak serius dari kondisi medis ini. Kesadaran dan tindakan preventif adalah kunci utama untuk melawan stroke dengan efektif. (Adv)