RIAUTODAYS, Inhil - Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Provinsi Riau, dalam hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, mengungkapkan peningkatan risiko stunting yang mencengangkan. Dari kelompok umur 6-11 bulan ke kelompok umur 12-23 bulan, prevalensi stunting melonjak dari 13,7% menjadi 22,4%.
Fenomena ini menyoroti kegagalan dalam pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), baik dari aspek kesesuaian umur, frekuensi, jumlah, tekstur, maupun variasi makanan. (13/06/24)
Protein menjadi kunci dalam menanggulangi stunting. Studi Headey et al. (2018) menunjukkan bukti yang kuat tentang hubungan antara tingkat stunting dan konsumsi protein hewani, seperti daging, ikan, telur, dan produk susu.
Tema "MP-ASI Kaya Protein Hewani Cegah Stunting" pada Peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) tahun 2024 mengajak seluruh stakeholder dan masyarakat untuk bersatu dalam mengatasi masalah ini. Perlu sinergi yang kuat dari berbagai pihak untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya MP-ASI yang kaya akan protein hewani dalam mempercepat. (Adv)