Puskesmas Sei Raya Sosialisasikan Penanganan Penyakit ATM - Tuberkolosis pada Warga Desa Pasir Emas


RIAUTODAYS, Inhil (Pasir Emas) - Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat (UPT Puskesmas) Sungai Raya, Kecamatan Batang Tuaka, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) - Riau memberikan sosialisasi penanganan pengendalian penyakit ATM - Tuberkolosis kepada warga masyarakat Desa Pasir Emas di Kantor Desa, Selasa (9/7/2024).

Apa itu ATM?
A = Aids
T = Tuberkolosis, dan
M = Malaria

Emilliano De Andra, SKM menjelaskan bahwa HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. 

"Jika makin banyak sel CD4 yang hancur, daya tahan tubuh akan makin melemah sehingga rentan diserang berbagai penyakit," ucapnya.


HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). 

"AIDS adalah stadium akhir dari infeksi HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya, Penularan HIV terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh penderita, seperti darah, sperma, cairan vagina, cairan anus, serta ASI. Perlu diketahui, HIV tidak menular melalui udara, air, keringat, air mata, air liur, gigitan nyamuk, atau sentuhan fisik," paparnya.

Ia menyebutkan bahwa Penyakit HIV disebabkan oleh human immunodeficiency virus atau HIV, sesuai dengan nama penyakitnya. Bila tidak diobati, HIV dapat makin memburuk dan berkembang menjadi AIDS.

Penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seks vaginal atau anal, penggunaan jarum suntik, dan transfusi darah. 

"Meskipun jarang, HIV juga dapat menular dari ibu ke anak selama masa kehamilan, melahirkan, dan menyusui," ujarnya.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penularan adalah sebagai berikut ujar Emiliano diantaranya, Berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan dan tanpa menggunakan pengaman, Menggunakan jarum suntik bersama-sama, Melakukan pekerjaan yang melibatkan kontak dengan cairan tubuh manusia tanpa menggunakan alat pengaman diri yang cukup.

"Lakukan konsultasi ke dokter bila Anda menduga telah terpapar HIV melalui cara-cara di atas, terutama jika mengalami gejala flu dalam kurun waktu 2–6 minggu setelahnya, dan untuk pencegahan agar tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah, tidak berganti-ganti pasangan seksual, menggunakan kondom saat berhubungan seksual, menghindari penggunaan narkoba, terutama jenis suntik dan mendapatkan informasi yang benar terkait HIV, cara penularan, pencegahan, serta pengobatannya, terutama bagi anak remaja," pungkasnya.

Sementara untuk Tuberkolosis, Mintauli Siahaan, SKM menerangkan Tuberkulosis (TBC) atau TB adalah penyakit menular akibat infeksi bakteri. TBC umumnya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lain, seperti ginjal, tulang belakang, dan otak.

"Penularan tuberkulosis (TBC) terjadi ketika seseorang tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) saat seseorang yang terinfeksi TBC bersin atau batuk. Oleh sebab itu, risiko penularan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis ini lebih tinggi pada orang yang tinggal serumah dengan penderita TBC. TBC pada paru-paru akan menimbulkan gejala berupa batuk lebih dari 3 minggu yang dapat disertai dahak atau darah. Selain itu, penderita juga akan merasakan gejala lain, seperti demam, nyeri dada dan berkeringat di malam hari," terangnya.

Pengobatan TBC adalah dengan mengonsumsi obat sesuai dosis dan anjuran dari  dokter. Jenis obat yang diresepkan untuk mengatasi TBC antara lain rifampicin dan ethambutol.

Terakhir, Ia menerangkan bahwa Malaria adalah penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles dengan parasit Plasmodium. Penyakit malaria sering ditemukan di daerah yang beriklim tropis, seperti daerah Papua, Sulawesi.

"Gejala malaria umumnya terjadi dalam 10-14 hari setelah terinfeksi. Pada beberapa kasus, gejala malaria mungkin setelah beberapa bulan terjangkiti. Ini karena parasit tidak langsung aktif setelah masuk ke dalam tubuh," ujarnya.

Ia menjelaskan, Untuk gejala malaria yang umum antara lain, Perasaan menggigil dengan intensitas sedang hingga parah, Demam tinggi, Sering berkeringat, Sakit kepala, Mual, Muntah- muntah, Sakit perut, diare atau BAB berdarah, Gejala anemia atau kurang darah, Nyeri atau ngilu pada tubuh.

"Pasanglah kelambu, tutup rapat fentilasi jendela dengan kawat nyamuk, dan jaga kebersihan lingkungan," tutupnya. (Adv)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Kodim 0314/Inhil

Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir

Formulir Kontak