RIAUTODAYS, Indragiri Hilir – Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir melalui Dinas Kesehatan menggelar pertemuan perencanaan strategis untuk penanganan tiga penyakit menular berbahaya, yakni AIDS, Tuberkulosis (TB), dan Malaria (ATM).
Acara yang berlangsung di Hotel Harmona pada Jumat (30/8/2024) ini bertujuan untuk mewujudkan eliminasi penyakit ATM pada tahun 2030, dengan memaksimalkan anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Indragiri Hilir.
Acara ini dibuka oleh Penjabat Bupati Indragiri Hilir yang diwakili oleh Kepala Bappeda, H. TM Syaifullah, dan dihadiri oleh Ketua Asosiasi Dinas Kesehatan (Adinkes) Riau, Zainal Arifin. Pertemuan ini juga melibatkan berbagai elemen stakeholder terkait, termasuk instansi pemerintah, organisasi masyarakat, serta tenaga medis di daerah.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Adinkes Riau, Zainal Arifin, menjelaskan bahwa tujuan utama pertemuan adalah untuk merumuskan strategi yang efektif dalam pencegahan dan pengendalian penyakit AIDS, TB, dan Malaria di Kabupaten Indragiri Hilir. Ia menegaskan pentingnya peran APBD yang akan dialokasikan untuk mendukung program pencegahan penyakit ini, yang nantinya akan disalurkan ke seluruh desa di Kabupaten Indragiri Hilir.
“Kami berencana menyusun anggaran APBD yang akan digunakan untuk meningkatkan upaya pencegahan di desa-desa, demi menanggulangi penyakit ATM secara lebih efektif,” kata Zainal Arifin.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kabupaten Indragiri Hilir, H. TM Syaifullah, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap meningkatnya kasus AIDS di wilayah tersebut. Ia menegaskan bahwa penyakit ATM masih menjadi ancaman besar bagi kesehatan masyarakat di Kabupaten Indragiri Hilir.
“Penyakit AIDS masih menunjukkan angka yang mengkhawatirkan di Kabupaten Indragiri Hilir. Kami berharap langkah cepat dan tepat bisa segera diterapkan untuk menurunkan angka tersebut,” ungkapnya.
TM Syaifullah juga mengungkapkan harapannya agar pertemuan ini dapat menghasilkan strategi-strategi yang lebih efisien dalam percepatan pengendalian penyakit ATM. Ia berharap target eliminasi penyakit ATM pada tahun 2030 dapat tercapai dengan lebih cepat melalui kolaborasi yang solid antar berbagai pihak.
“Melalui pertemuan ini, kami berharap dapat merumuskan langkah-langkah yang lebih strategis agar eliminasi penyakit di 'Negeri Seribu Parit' dapat segera terwujud,” tambahnya.
Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal yang penting dalam upaya penanggulangan penyakit menular di Kabupaten Indragiri Hilir, sekaligus mempercepat pencapaian target nasional dalam eliminasi penyakit AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria. (ADV)