Stunting: Dampak Kekurangan Gizi Kronis pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan


RIAUTODAYS, Inhil - Stunting adalah kondisi terhambatnya pertumbuhan fisik dan perkembangan otak pada anak akibat kekurangan gizi kronis, yang sering kali terjadi pada 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu mulai dari masa kehamilan hingga usia dua tahun. 

Dengan itu Dinas Kesehatan kabupaten Indragiri hilir provinsi Riau yang disampaikan oleh kasi Maria pada Senin (01/07/24) mengatakan bahwa Dinas Kesehatan terus memberikan informasi kepada masyarakat terkait Dampak stunting pada balita dan bayi sangat serius.


Berikut ada lima dampak utama dari stunting:


1. Perlambatan  Pertumbuhan Pada Anak.

Fisik: Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari anak-anak sebaya mereka yang tidak mengalami stunting.


2. Penurunan Kekebalan Pada Anak

Otak: Stunting dapat menghambat perkembangan otak anak, yang berpotensi mengurangi kemampuan kognitif dan prestasi belajar di kemudian hari.


3. Penurunan Kecerdasan Pada Anak

Anak yang stunting memiliki risiko lebih tinggi mengalami penurunan kecerdasan, yang dapat mempengaruhi kemampuan belajar dan interaksi sosial mereka.


4. Resiko Penyakit Metabolik di Masa Dewasa.

Dewasa: Stunting pada masa anak-anak berhubungan dengan peningkatan risiko terkena penyakit metabolik seperti diabetes dan penyakit jantung ketika mereka dewasa.


5. Penurunan Kekebalan Pada Anak.

Tubuh: Anak yang mengalami stunting rentan terhadap infeksi dan penyakit lainnya karena sistem kekebalan tubuh mereka tidak berkembang dengan optimal.

Pencegahan stunting perlu dilakukan sejak dini melalui pemberian nutrisi yang cukup sejak kehamilan hingga dua tahun pertama kehidupan anak. Dukungan dan peran aktif dari keluarga, masyarakat, serta pemerintah dalam meningkatkan pemahaman dan akses terhadap gizi yang baik sangat penting untuk mengurangi angka stunting di Indonesia. (Adv)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Kodim 0314/Inhil

Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir

Formulir Kontak