Bupati juga menghimbau masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah ke aliran sungai kuantan. Sehingga sungai yang ada tidak terjadi pencemaran.
Disampaikan Bupati sudah saatnya semua pihak termasuk masyarakat memelihara sungai yang ada demi keberlangsungan tradisi dan budaya pacu jalur.
Selain sungai, kita juga harus menjaga kawasan hutan dari aksi perambahan. Sehingga tradisi pacu jalur ini bisa bertahan dari generasi ke generasi.
"Belum terlambat mari kita bersama-sama menjaga hutan dan sungai kita untuk keberlangsungan budaya pacu jalur," kata Bupati Suhardiman saat menghadiri acara ramah tamah yang ditaja FDKKS di pendopo rumah dinas Bupati, Minggu (25/8/24).
Hadir sebagai narasumber dalam diskusi tersebut diantaranya dari Badan Wilayah Sungai Sumatera III, Ir Harlon Sofyan, M.Si, fungsional Teknik Pengairan Ahli Madya.
Kemudian dari Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Indragiri Rokan dihadiri Arif Adi Suhastyo, S.Hut., M.Si selalu Kasi Rehabilitasi Hutan dan Lahan.
Bupati menambahkan untuk mempertahankan tradisi pacu jalur pemerintah daerah saat ini telah menjalankan program melakukan penanaman bibit pohon untuk kayu jalur.
Kedepan dia berharap ada program dari pusat untuk melakukan penanaman bibit disepanjang aliran sungai kuantan untuk mengantisipasi terjadinya abrasi. Sehingga sungai yang ada terbebas dari abrasi dan kerusakan.
"Bisa tanaman bambu atau aur, bisa juga pohon lain yang dapat mencegah terjadinya abrasi di sepanjang sungai kuantan," katanya.
Apalagi kewenangan sungai kuantan ini berada di pemerintah pusat. Kita berharap pusat memperhatikan kerusakan sungai yang melintasi dua provinsi ini.
"Kita tahu sungai kuantan ini melintasi dua provinsi yakni Sumatera Barat dan Riau," katanya.
Demi keberlangsungan budaya pacu jalur ini Bupati berharap perhatian lebih dari pusat untuk membangun daerah aliran sungai kuantan yang sudah banyak terjadi abrasi.
"Kami mau bangun turap dan beronjong tidak bisa, karena kewenangan sungai kuantan ini ada di pusat. Sementara itu kebutuhan masyarakat, maka sebagian besar kita bangun melalui CSR perusahaan," katanya.
Kasi Rehabilitasi Hutan dan Lahan BP DAS Indragiri Rokan, Arif Adi Sulistyo mengatakan bahwa BP DAS Indragiri Rokan sendiri memiliki wilayah di 4 (empat) Provinsi.
Arif mengatakan semangat pacu jalur tidak dia lihat di Kalimantan dan daerah lain yang memiliki aliran sungai. Ini katanya sebuah keunikan dan semangat masyarakat Kuansing dan sebagai dasar untuk menjaga lingkungan terutama sungai.
Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Indragiri Rokan katanya siap membantu pemerintah daerah dan masyarakat terutama memberikan bantuan bibit pohon gratis.
'Syaratnya pemda harus membuat usulan mulai tahun ini, berapa bibit yang dibutuhkan, bisa 10 ribu batang atau lebih. Pasti kita bantu, mau bibit pohon aren atau yang lainnya, atau bisa tanaman berbunga," pungkasnya.
Apalagi katanya daerah Riau ini umumnya babak belur dihajar sawit. Jadi tanaman pohon jauh berkurang, maka kedepan kita berharap dengan bantuan bibit pohon ini masyarakat gemar menanam bibit pohon terutama bisa untuk bahan baku jalur. (Infotorial/Depri)