RIAUTODAYS, OPINI - Sosok Herman merupakan lawan yang patut dipertimbangkan pada kontestasi pilkada inhil 27 November 2024 mendatang. Birokrat satu ini awalnya bukanlah siapa-siapa bagi mayoritas penduduk di negeri seribu parit tersebut.
Nama Herman sendiri bahkan belum di kenal secara luas oleh masyarakat saat awal menjabat sebagai bupati inhil. Namun Putra asli kelahiran kota Tembilahan itu kini di pastikan akan menjadi calon kuat yang akan bersaing bersama lawan lainnya seperti Bapaslon Ferryandi, Suhaidi serta Mimi.
Sejak menjabat sebagai Bupati inhil dimulai pada akhir November 2023 lalu, Herman pun sempat menduduki kursi Bupati Inhil selama kurun waktu 8 Bulanan. Kala itu nama Herman terus naik kelas menduduki peringkat teratas di jajaran para pejabat yang dianggap populer dan memiliki elektabilitas.
Para politisi yang bergelut di dunia perpolitikan inhil justru tidak mengira bahwa Herman akan maju di pilkada serentak pada November mendatang. Mereka mengira Herman hanyalah seorang birokrat yang akan terus menjadi pejabat publik hingga sosok Bupati terpilih penggantinya di lantik pada Februari 2025 mendatang.
Diruang publik sendiri terjadi diskursus pro dan kontra, ada yang menyebut apa yang di lakukan Herman hanyalah sebuah pencitraan, namun faktanya mayoritas masyarakat mengapresiasi kesungguhan Herman dalam melakukan perubahan.
Hal itu di buktikan Herman dengan melakukan aksi nyata, mulai dari pembenahan infrastruktur jalan hingga kepedulian nya dalam mengangkat harkat dan martabat masyarakat yang selama ini termarjinalkan dan nyaris tak pernah diperhatikan.
Hal menarik lainnya adalah saat Herman masih menjabat, ada yang menyebut segelintir orang yang haus akan kekuasaan mengira sosok Herman mudah di setir dan di kendalikan guna memenuhi nafsu syahwat kekuasaan agar terus dapat dipertahankan.
Celaka nya sosok Herman ternyata tidak sesuai dengan harapan, Herman ternyata bukan sosok pejabat yang mudah di atur maupun di kendalikan oleh kepentingan sekelompok orang yang notabene nya hanya ingin mengeruk keuntungan.
Bahkan rumor yang berkembang menyebut Herman dengan tegas kala itu melawan tirani kekuasaan yang ingin menjadikan dirinya sebagai remote kontrol bagi para segelintir orang agar Herman mudah di kendalikan.
Dari sini lah kemudian kabar miring tak sedap mulai bermunculan bahkan di isyu kan Herman disebut sebagai pemicu persoalan sehingga terjadi konflik di internal yang merasa terganggu atas kehadiran sosok Herman yang memang dikenal apa adanya dan Blak-blakan.
Pro dan kontra di jajaran elit pun mulai terjadi, namun menurut kalangan awam asumsi nya sederhana sebab kinerja Herman sulit mereka tandingi, karna sudah terlena dan nyaman berada di ruang ber-AC. Apalagi Herman paham betul akan Angka-angka dan hitungan di lapangan dan anti terhadap laporan Asal Bapak Senang (ABS), sehingga pejabat yang satu ini sulit untuk di kibuli bagi kaum oportunis yang hanya memikirkan keuntungan.
Hingga saat ini Herman terus saja di serang dari berbagai arah oleh pihak yang memang tidak menginginkan kehadiran dirinya, tapi tampaknya Herman mengganggap ini semua hanya persoalan politik belaka, toh masyarakat lah yang akan menilai siapa yang Benar-benar tulus dan siapa yang modus dalam membantu rakyatnya.
Kini Herman dipastikan telah terlanjur disukai oleh berbagai kalangan, mulai dari para pengusaha hingga rakyat jelata, yang peduli dan inginkan perubahan akibat selama ini terkesan terbiarkan. Herman pun diketahui telah memiliki basis dan massa yang sangat solid dan dikenal militan.
Momen itu terlihat saat pasangan Herman bersama Yuliantini di arak oleh ribuan simpatisan saat mendaftarkan diri ke KPU Inhil beberapa minggu silam. Hal itu cukup membuat pihak lawan kelimpungan sebab, mereka tak mengira bahwa Herman ternyata bukanlah lagi orang yang bisa di remehkan.
Tak pelak hal ini kemudian menjadi catatan sejarah baru bagi dunia per politikan inhil , sebab sosok sederhana mantan tukang becak ini rupanya memiliki kharisma tersendiri untuk meraih hati mayoritas pemilih dan tak bisa lagi di anggap sebagai lawan sembarangan.
Akankah para Paslon lain dapat mengalahkan Pasangan Herman-Yulianti dalam pilkada nanti? Kita tunggu jawabannya setelah KPU Inhil menetapkan hasil perolehan suara pasca pencoblosan di 27 November 2024 mendatang.
Penulis: F. Andriyan