RIAUTODAYS, TEMBILAHAN - Penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Provinsi Riau tahun 2024 dinilai tidak tepat sasaran.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Tim Koalisi Inhil Hebat, Agus Salim, saat mendampingi Calon Bupati Inhil nomor urut 4, Haji Herman, berkampanye.
"Pelaksanaan APBD kita saat ini tidak tepat sasaran," kata Agus Salim saat berorasi di celah kampanye dialogis Haji Herman, Kamis (11/10/2024).
Kenapa tidak tepat sasaran, sebut Agus Salim, karena banyak hal-hal yang tidak penting dilaksanakan. Sementara yang prioritas diabaikan.
"Banyak hal-hal yang tidak penting, itu yang diprioritaskan. Dibuat anggaran hanya untuk kegiatan turnamen sepak bola dengan nilai miliaran," ungkap kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.
Agus Salim menyoroti pelaksana APBD tahun 2024 lebih memprioritaskan kegiatan seremonial. Kegiatan kegiatan perencanaan DED dengan nilai miliaran yang dinilai buang-buang anggaran.
"Kegiatan kegiatan perencanaan DED dan semacamnya, miliaran. Sementara disana sini kebun-kebun masyarakat hancur semua, jalan-jalan hancur semua," ungkapnya.
"Sekarang baru mereka berjanji, kalau saya terpilih akan begini-begitu. Pertanyaannya selama ini kemana. Mereka punya otoritas, yang selama ini turut serta menandatangani APBD. Mereka punya peran. Tapi selama ini kemana," tukasnya.
"Karena mau mencalonkan barulah mereka mau melakukan ini melakukan itu. Jangan percaya bapak ibu," sebutnya dihadapan Masyarakat yang menghadiri kampanye.
Dengan tegas Agus Salim mengatakan, penyaluran APBD belum memberikan porsi anggaran yang tepat bagi masalah-masalah yang ada, seperti minimnya perbaikan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi, serta perbaikan perkebunan kelapa.
"Harusnya mereka berperan mengawasi pelaksanaan program atau kegiatan dibiayai APBD yang dilaksanakan, memprioritaskan program yang berdampak langsung kepada masyarakat luas," sambungnya.
Sementara itu, Haji Herman mengatakan, saat ini banyak kegiatan-kegiatan di dinas yang tidak dibayarkan. Akan tetapi kegiatan turnamen sepak bola yang didahulukan dengan nilai miliaran.
"Kita bukan tidak perlu turnamen itu, tapi apakah turnamen itu menyelesaikan masalah. Berarti ada indikasi dalam pemerintahan daerah ini menyetel keuangan ini. Supaya ini tidak dibayarkan, sehingga terjadi tunda bayar," ungkapnya.
Dikatakan Haji Herman, saat ini progres pelaksanaan pembangunan banyak yang mangkrak. Sementara kegiatan seremonial yang bukan prioritas didahulukan untuk kepentingan politik. Semestinya mendahulukan kepentingan masyarakat banyak.
"Sementara acara seremonial tetap jalan, dimana-mana dilaksanakan turnamen," sebutnya.
"Kalau menurut urutan, tentu urutan infrastruktur kita dahulukan, pendidikan dan kesehatan kita dahulukan. Bukan malah pelaksanaan turnamen seperi itu yang membebankan APBD sekian miliar," tukasnya.
"Termasuk juga kerjasama dengan Media. Hari ini ada kurang lebih 16 miliar yang dikerjakan dengan media. Dan media itu apa alat ukurnya untuk dibayarkan. Sekarang banyak media menghantam saya." Tutupnya.
Untuk informasi, saat Haji Herman menjadi Pj Bupati Inhil kerap terlihat turun kelapangan melihat kondisi infrastruktur. Dia juga sering turun dan mengunjungi desa-desa hanya untuk berdialog dengan Masyarakat mengenai kondisi perkebunan mereka.