Fokus utama dari kegiatan ini adalah menurunkan angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), dan angka kematian neonatal. Target yang ingin dicapai adalah menurunkan AKI menjadi 183 kematian per 100.000 kelahiran hidup dan AKB menjadi 16 kematian per 1.000 kelahiran hidup.
Kepala Dinas Kesehatan Inhil, Rahmi Indrasuri SKM M.K.L., dalam sambutannya menyampaikan bahwa pada bulan Juni 2024 terdapat laporan yang mencatat 7 kematian ibu menurut laporan manual, dan 9 kematian ibu berdasarkan data MPDN. Selain itu, Rahmi juga mengungkapkan bahwa ada 42 bayi lahir mati dan 70 bayi lahir hidup menurut laporan manual, serta 23 bayi lahir mati dan 64 bayi lahir hidup berdasarkan data MPDN.
“Penting bagi kita untuk memiliki sistem pencatatan dan pelaporan yang akurat, real-time, dan berkualitas agar dapat memonitor dan mengevaluasi program kesehatan anak dengan lebih baik. Dengan sistem yang lebih baik, pelayanan kesehatan anak di fasilitas kesehatan juga akan semakin meningkat,” ujar Rahmi.
Di akhir sambutannya, Kadiskes mengharapkan kegiatan ini dapat memperkuat komitmen tenaga kesehatan di puskesmas dan jaringan layanan kesehatan dalam memberikan pelayanan yang lebih baik bagi kesehatan ibu dan anak.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya di Kabupaten Inhil, serta memberikan dampak positif bagi percepatan pencapaian target-target kesehatan nasional.
