 |
| Salah satu contoh kecelakaan akibat minimnya penerangan jalan, yang baru-baru ini terjadi. (Dok. Kecelakaan di Jalan Sederhana, Tembilahan Hulu) |
Salah seorang warga setempat mengungkapkan kekhawatirannya mengenai maraknya kecelakaan yang terjadi pada malam hari akibat minimnya lampu jalan.
Keluhan tersebut semakin menguat setelah baru-baru ini dua nyawa melayang dalam kecelakaan yang diduga dipicu oleh kondisi jalan yang gelap gulita.
Warga tersebut mempertanyakan mengenai pajak penerangan jalan umum yang telah mereka bayarkan setiap kali membeli token listrik.
"Kami sudah bayar pajak penerangan, tapi kenapa jalanan malah semakin gelap? Seharusnya Pemda bisa memberikan perhatian lebih, bukan hanya menunggu laporan setelah ada korban jiwa," ujar warga yang enggan disebutkan namanya, Rabu (11/12/2024).
Menurutnya, Pemda harus segera mengambil tindakan tegas untuk memperbaiki fasilitas jalan, khususnya penerangan yang sudah sangat mendesak.
Pasalnya, janji yang dilontarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Inhil untuk mengatasi masalah ini dari tahun ke tahun hingga kini belum juga terealisasi.
"Ini bukan pertama kali kami mengeluhkan hal ini. Janji Pemda tentang penerangan jalan selalu terdengar di media online maupun secara langsung, tapi tidak ada hasil yang jelas," tambahnya.
Masyarakat pun berharap agar Pemda tidak lepas tangan dan segera menyelesaikan persoalan ini untuk mencegah terulangnya insiden yang lebih fatal di masa depan.
Mereka juga meminta transparansi mengenai penggunaan dana pajak penerangan yang telah mereka bayarkan, agar tidak ada lagi ketimpangan antara kewajiban dan pelayanan yang diterima oleh masyarakat.
Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan pihak Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) belum dapat dikonfirmasi. (R)
