RIAUTODAYS, Inhil – Meskipun banyak perusahaan travel mobil yang mengklaim mengutamakan keselamatan penumpang, masih banyak pertanyaan yang muncul mengenai sejauh mana kesiapan mereka dalam memastikan hal tersebut.
Beberapa penumpang dan masyarakat yang peduli atas keselamatan transportasi mulai mempertanyakan apakah standar keselamatan yang diterapkan oleh penyedia layanan travel sudah benar-benar memadai.
Menurutnya, meskipun peraturan tentang keselamatan kendaraan sudah ada, pelaksanaannya di lapangan sering kali tidak optimal.
"Tidak semua perusahaan travel melakukan pemeriksaan kendaraan secara rutin atau memastikan bahwa kendaraan mereka selalu dalam kondisi terbaik. Banyak kendaraan yang sudah berusia tua dan membutuhkan perawatan lebih, namun tidak mendapat perhatian yang cukup," ujarnya, Minggu (29/12/2024).
Selain itu, pengawasan terhadap sopir juga menjadi sorotan. Sering kali, pelatihan yang diberikan tidak cukup untuk menghadapi situasi darurat di jalan.
"Banyak sopir yang kurang terlatih dalam teknik mengemudi defensif dan cara mengantisipasi potensi kecelakaan. Ini tentu berisiko bagi penumpang," tambahnya.
Meskipun beberapa perusahaan sudah memberikan jaminan keselamatan, seperti penggunaan sabuk pengaman dan pemeriksaan kendaraan, kenyataannya sering kali kebijakan tersebut tidak sepenuhnya diterapkan di semua armada yang beroperasi.
Beberapa penumpang juga melaporkan adanya keluhan terkait kendaraan yang kurang terawat, serta keterlambatan dalam pemeliharaan sistem keselamatan seperti rem dan ban.
Untuk itu, penting bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap perusahaan travel, serta memastikan bahwa setiap layanan memenuhi standar keselamatan yang tinggi.
Penumpang juga diimbau untuk lebih jeli dalam memilih layanan transportasi yang mereka gunakan, serta mengingatkan sopir dan perusahaan travel tentang pentingnya keselamatan di jalan.