Salah seorang oknum pegawai Dishub Kota Batu, saat menunjukkan botol yang diduga miras saat perjalanan dinas ke Solo. (tangkapan layar). |
Namun mirisnya, berdasarkan video viral yang dikirimkan ke awak media dalam perjalanan dinas ke Solo itu, tampak salah seorang staf atau pegawai Dishub Kota Batu terlihat bernyanyi dan tertawa dengan mengacungkan jempol sembari membawa dengan menunjukkan diduga botol minuman keras (Miras) dengan merk ternama, diatas bus yang ditumpanginya.
Tak pelak, karuan saja dampak dari video perjalanan dinas ke Solo yang tengah viral itu langsung menimbulkan kekecewaan mendalam di kalangan masyarakat Kota Batu menjadi geram, mengingat perjalanan dinas tersebut dibiayai dengan uang rakyat.
Saat dikonfirmasi kebenaran perjalanan dinas yang dimaksud, serta adanya indikasi dugaan membawa botol Miras, Kepala Bagian (Kabid) Angkutan Jalan Dishub Kota Batu, Hari Juni Susanto menyarankan, agar media bertanya ke Sekretaris Dishub Kota Batu.
"Acara Civililation of Capasity Building di Solo, yang adakan Dinas, kalau Miras saya tidak tahu mas tanya Bu Siti nggih," ujarnya.
Masih di waktu yang sama, saat awak media melakukan konfirmasi ke Kabid Perparkiran Dishub Kota Batu, Chilman Suaidi, juga menyarankan untuk langsung bertanya ke Sekretaris Dishub Kota Batu.
"Acara Mintek dan Outbond, konfirmasi ke Bu Sekretaris Dinas saja ya untuk lebih jelasnya," katanya.
Di sisi lain, awak media pun melakukan konfirmasi kepada Sekretaris Dishub Kota Batu, Sri Yunani yang mengaku masih akan menyelidiki terkait dengan video viral tersebut.
"Jangan di up dulu betitanya saya cari kebenaran dulu, lihat saya dulu karena saya panitia kegiatan disini, itu dana dari Hibah untuk Bimtek ke Solo," ujarnya saat dikonfirmasi via telepon WhatsApp, Selasa (3/12/2024).
Di waktu yang berbeda, melalui sambungan telepon aplikasi singkat WatsApp, awak media juga melakukan konfirmasi ke Siti Chotipah, salah seorang staf Dishub Kota Batu, dan langsung dipersilahkan menemui dirinya pada Minggu (1/12/2024) di Kantor Dishub Kota Batu.
"Jadi itu memang kegiatan kami di Solo, anggarannya diatas Rp 100 juta, karena kami setiap tahun melakukan kegiatan studi tiru, Bimtek dan Outbond, nantinya kami juga akan mengajak para Jukir di Kota Batu serta awak media," ungkapnya.
Namun, saat disinggung lebih jauh terkait dengan salah satu oknum pegawai Dishub Kota Batu yang diduga membawa botol Miras, dirinya dengan tegas membantah.
"Itu bukan miras mas, karena pegawai Dishub ada yang sakit masuk angin terus minta air hangat ke warung yang kemudian diisikan ke dalam botol," kelitnya.
Berkaitan dengan hal yang dimaksud, masih di waktu yang sama, awak media melakukan konfirmasi kepada Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Batu, Didik Adyotomo, S.H.,M.H soal perjalanan dinas yang dimaksud.
"Konfirmasi ke dinas terkait mas, kalau kita masih belum tahu, karena sampai saat ini kita belum tahu terkait kegiatan apa dan temuan dugaannya seperti apa," terang Didik.
Berlanjut masih dalam waktu yang sama, awak media juga melakukan konfirmasi kepada Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pratama, S.H., S.I.K., M.Si.
"Belum 86, langsung ke Dishub tho mas," balas mantan Kapolsek Klojen ini dengan singkat.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Batu, Hendri Suseno saat dikonfirmasi hingga berita ini dilansir masih belum memberikan klarifikasi dan konferensi pers, berkaitan dengan anggaran perjalanan dinas ke Solo tersebut.
Pun juga kepada Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai dan Sekda Kota Batu, Zadiem Effisiensi saat dikonfirmasi hingga sejauh ini masih belum merespon.
Tanggung Jawab Moral dan Etika
Kasus ini menjadi sorotan publik, lantaran dinilai melanggar etika sebagai pegawai negeri sipil yang seharusnya menjaga profesionalisme, terutama dalam kegiatan resmi seperti halnya dengan perjalanan dinas. Selain itu, masyarakat Kota Batu juga mendesak kepada pihak berwenang untuk segera menyelidiki kasus ini secara tuntas dan memberikan sanksi tegas jika terbukti melanggar.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi seluruh aparatur sipil negara (ASN) untuk menjaga integritas dan tanggung jawab, terlebih dalam kegiatan yang menggunakan dana anggaran dari negara. Apakah kasus ini akan berujung pada sanksi atau klarifikasi, publik menantikan transparansi dan tindakan tegas dari Dishub Kota Batu. (Bersambung).