Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Pertemuan Desa Sungai Intan mulai pukul 08.30 WIB hingga selesai, Rabu (4/12/2024).
Musyawarah ini dihadiri oleh Kepala Desa Sungai Intan, Ahmad Ependi, Lurah Tempuling, Ketua BPD Sungai Intan, Nurman, Sekretaris Desa Sungai Intan, Jumiati, serta tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pemilik lahan yang terkena dampak jalur listrik.
Rencana jalur listrik ini mencakup area dari Parit 24 Desa Sungai Intan hingga Parit Tiga Sekawan di Kelurahan Tempuling.
Dalam kesempatan tersebut, seorang Ketua RW wilayah Kelurahan Tempuling menyampaikan bahwa ada sepuluh baris kelapa yang akan terkena jalur jaringan listrik tersebut.
Hal ini memicu diskusi konstruktif mengenai bagaimana cara terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Hasil dari musyawarah ini sangat menggembirakan. Masyarakat yang hadir menunjukkan sikap sangat kooperatif dan setuju dengan kebijakan yang disampaikan oleh Kepala Desa Sungai Intan.
Mereka bahkan bersedia menebang pohon-pohon yang menghalangi jalur jaringan PLN demi kelancaran pembangunan.
Tak hanya itu, mereka juga merasa bersyukur karena Pemerintah Desa Sungai Intan akan membantu memfasilitasi dan memperjuangkan masuknya aliran listrik ke Kelurahan Tempuling yang selama ini sangat dinantikan.
Pada sesi terakhir, kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab antara pemilik lahan dan pihak pemerintah desa. Sebagai bentuk kesepakatan, seluruh pihak yang terlibat menandatangani perjanjian yang mengatur pembebasan lahan tersebut.
Dengan adanya kesepakatan ini, diharapkan pembangunan jalur listrik dapat berjalan lancar, memberikan manfaat besar bagi kedua wilayah, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Musyawarah ini menunjukkan semangat gotong royong dan kerjasama antara pemerintah desa dan masyarakat yang sangat baik, serta menjadi langkah positif menuju kemajuan infrastruktur dan peningkatan kualitas hidup.
