RIAUTODAYS, Tembilahan – Proyek pembangunan pagar di SMKN 1 Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), yang sempat menimbulkan berbagai pertanyaan di kalangan warga, akhirnya mendapatkan penjelasan.
Warga sebelumnya mengeluhkan kurangnya informasi terkait proyek ini, terutama mengenai sumber pendanaan dan pelaksanaannya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pembangunan pagar yang hampir selesai itu tidak dilengkapi dengan papan informasi atau plank proyek, yang seharusnya mencantumkan rincian seperti anggaran, pelaksana, dan waktu penyelesaian.
Keadaan ini menyebabkan banyak spekulasi dari masyarakat yang merasa kebingungan tentang kejelasan proyek yang sedang berjalan.
Namun, Kepala SMKN 1 Tembilahan, Abdul Rahim, S.Pd, akhirnya memberikan klarifikasi melalui media ini.
Menurut Abdul Rahim, pembangunan pagar sekolah tersebut sebenarnya sudah dibahas dalam rapat komite bersama orang tua siswa, setelah penerimaan siswa baru.
Dalam rapat tersebut, pihak sekolah menyampaikan program pembangunan dan perhitungan anggaran yang dibutuhkan. Hasilnya, orang tua murid melalui forum komite setuju untuk melanjutkan pembangunan secara bertahap.
"Proyek ini memang dilakukan secara bertahap, dan pelaporannya sudah dilakukan kepada komite sekolah. Kami juga akan mengirimkan laporan penuh pada saat awal tahun ajaran baru nanti," kata Abdul Rahim, Selasa (24/12/2024) di Ruangannya.
Selain itu, pihak sekolah menjelaskan bahwa pembangunan ini merupakan kelanjutan dari proyek yang sudah dimulai sebelumnya, yang telah dilaksanakan dalam dua tahap dengan pola yang sama, pengerjaan yang baru ini adalah tahapan ke tiga.
Pihak sekolah juga menambahkan bahwa usulan untuk pembangunan infrastruktur sekolah selalu diajukan setiap tahun kepada dinas terkait.
Meskipun demikian, pihak sekolah mengakui bahwa belum ada papan informasi yang terpasang di lokasi proyek, dan kedepan berjanji akan memenuhi ketentuan tersebut agar proses pembangunan bisa berjalan dengan lebih transparan ke depannya.
Dengan penjelasan ini, diharapkan masyarakat tidak lagi merasa khawatir dan spekulatif terhadap proyek pembangunan di SMKN 1 Tembilahan.