Di bulan November 2024, KAI Logistik berhasil mengangkut peti kemas sebanyak 202.428 ton, mencatatkan peningkatan 12% dibandingkan target bulanan yang ditetapkan.
Direktur Utama KAI Logistik, Fredi Firmansyah, mengungkapkan bahwa sepanjang tahun ini, perusahaan telah mengelola lebih dari 24 juta ton barang.
Dari jumlah tersebut, sekitar 22 juta ton di antaranya merupakan angkutan batu bara, 2 juta ton angkutan kontainer, dan 493.257 ton angkutan semen.
Selain itu, KAI Logistik juga mengangkut 9.144 ton limbah B3 dan 53.965 ton angkutan kurir. Pencapaian ini membuktikan kepercayaan tinggi pelanggan terhadap kualitas layanan yang diberikan.
Fredi menjelaskan bahwa tingginya permintaan pengiriman kontainer menjelang akhir tahun didorong oleh sektor Fast Moving Consumer Goods (FMCG) yang mengalami lonjakan, akibat persiapan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama liburan.
“Selain itu, banyak perusahaan yang mempercepat pengiriman barang untuk mengantisipasi pembatasan operasional angkutan barang selama libur Nataru, seperti pembatasan di jalan tol, guna memastikan distribusi tetap lancar,” tambahnya.
Pencapaian lain yang tak kalah menggembirakan adalah layanan angkutan limbah B3 yang tercatat meningkat 18% pada November 2024, dengan volume mencapai 1.332 ton.
Kinerja ini semakin menegaskan posisi KAI Logistik sebagai penyedia layanan logistik yang aman, terpercaya, dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
Untuk mendukung tren positif ini, KAI Logistik terus berinovasi dengan mengembangkan layanan digital, termasuk aplikasi COINS yang mempermudah pelanggan dalam melakukan pemesanan dan pelacakan pengiriman kontainer.
Fredi menambahkan, “Digitalisasi merupakan kunci untuk memberikan pelayanan yang lebih efisien dan nyaman bagi pelanggan kami.”
Dengan pencapaian ini, KAI Logistik siap mendukung kelancaran distribusi logistik selama masa puncak Nataru dan terus berkomitmen untuk menyediakan layanan logistik yang ramah lingkungan.
Fokus pada penggunaan moda transportasi kereta api yang lebih efisien dan berkelanjutan menjadi bagian dari upaya perusahaan untuk mengurangi emisi karbon serta mendukung pertumbuhan sektor logistik nasional yang lebih hijau dan berkelanjutan.
