Oleh: Nazwar, S. Fil., M. Phil. (Penulis Lepas Lintas Jogja Sumatera)
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan beberapa orang Kristen dengan memikul salip berlintasan dengan orang-orang Yahudi. Dalam video tersebut terlihat beberapa orang dengan peci hitam berbulu meludahi tanah.
Belum ada keterangan resmi dari Israel terkait tindakan tersebut termasuk identitas pelaku. Namun Israel sendiri dinyatakan berkomitmen untuk melindungi semua pemeluk agama yang menjalankan ibadah di tanah yang bermakna bagi ketiga agama besar dunia termasuk Islam.
Terdapat pula video lain yang menunjukkan aksi kekerasan oleh pasukan Israel terhadap Kaum Kristen di Gereja Yerussalem sebagaimana dilansir Arab News. Dinyatakan bahwa Pasukan Israel menutup perayaan Sabtu Suci dengan menghalangi jalan dan Gerbang Kota Tua yang membuat pihak gereja melakukan pembatasan. Aksi ini dibalas dengan serangan pihak Israel dengan tindakan anarkis.
Bukan kali ini saja, sikap kelompok yang seringkali ditenggarai memiliki karakter "berulah" pernah melakukan tindakan yang memancing emosi banyak pihak, seperti netizen Indonesia. Pernah suatu kesempatan dikabarkan sekelompok orang memakai jas dan topi hitam ala Azkaban merusak logistik yang dikirim untuk kemanusiaan di Gaza. Dalam video yang beredar menampilkan kelompok tersebut menginjak-injak berbagai barang di antaranya mie instan (IndoMie) yang merupakan makanan favorit banyak orang terutama masyarakat Indonesia. Aksi tersersebut dilakukan di perbuatan Rafah sebagai jalur masuknya bantuan kepada masyarakat yang sedang mengalami persoalan krusial kemanusiaan di Gaza.
Palestina dan wilayah di sekitarnya termasuk dalam teritorial negara Lebanon, Suriah dan Yordania dikenal dengan tanah Syam, dahulu beribukota Damaskus yang dikenal dengan nama lainnya al-Syam memiliki sejarah panjang dalam pembangunan peradaban manusia. Masyarakat Syam yang diinternalisasi sikap sopan dan ramah tamah menjadikan negara tersebut pusat peradaban pada zamannya. Sehingga tidak salah, keilmuan dan kebijaksanaan yang identik dengan peradaban berkiblat ke sana.
Banyak bangsa lain terbukti mengikuti jejak kebaikan yang tertanam kokoh di negeri yang disebut tanah para nabi. Bukan sikap arogan yang secara nyata dapat menciderai perasaan siapa saja serta menjauhkan orang dari cara hidup ("way of life") demikian bahkan dapat menjauhkan siapa saja yang hendak mencari menuju atau berusaha ke sana. Bisa-bisa ada pikiran untuk "mencari jalan sendiri-sendiri" yang dapat bersifat kontraproduktif untuk kehidupan dunia manusia secara keseluruhan.
Urgensi Akhlak dalam Pembangunan Peradaban
Akhlak mulia menjadi ciri utama majunya suatu peradaban dalam kehidupan manusia. Kelembutan hati, kemuliaan sikap dan perkataan mampu akan menjadi bangunan kokoh suatu bangsa yang berikutnya membawa pengaruh dalam pembangunan kehidupan manusia secara lebih luas. Sebaliknya, perilaku buruk dapat membentuk mental manusia selanjutnya interaksi dan tutur kata sesama manusia ke arah destruktif, permusuhan bahkan dapat memicu perpecahan.
Usaha mengedepankan harmonisasi, kesopanan berikutnya perdamaian menjadi pilihan untuk harapan kehidupan di masa depan yang lebih baik dalam rangka pembangunan pribadi dan sosial serta hubungan manusia dengan alam secara keseluruhan.
Menjadi agen dalam mewujudkan kehidupan lebih baik tersebut penting dengan senantiasa mencontoh suri teladan terbaik secara berkelanjutan dan turun-temurun. Kebaikan yang dilakukan akan berbuah kebaikan baik bagi diri sendiri juga tentunya orang lain. Demikian kebaikan yang dilimpahkan keberkahan, akan membawa kebaikan secara terus-menerus.
