.jpg) |
| Keluarga Korban Kecelakaan Laut di Seberang Tembilahan Kecewa Biaya Otopsi Dikenakan Kepada Mereka |
Namun, sebuah masalah baru muncul setelah proses otopsi jenazah kedua korban, yaitu terkait biaya otopsi yang dikenakan kepada keluarga.
Meskipun pihak kepolisian telah melakukan evakuasi dan mengamankan perahu yang terlibat dalam kecelakaan tersebut untuk penyelidikan lebih lanjut, keluarga korban terkejut ketika diberitahu bahwa mereka harus menanggung biaya untuk otopsi jenazah.
Padahal, banyak pihak yang berharap kejadian tragis ini bisa dihadapi dengan bantuan dan perhatian dari pemerintah setempat.
"Ini sangat memberatkan kami. Selain harus berduka, kami juga harus membayar biaya otopsi yang seharusnya menjadi tanggung jawab negara," ujar salah seorang anggota keluarga korban yang enggan disebutkan namanya.
Kebijakan ini menuai protes keras dari keluarga korban. Mereka merasa tidak adil, mengingat bahwa kecelakaan tersebut terjadi di perairan umum, yang seharusnya menjadi tanggung jawab instansi terkait untuk menangani biaya-biaya yang muncul akibat kejadian tersebut.
Padahal sebelumnya, dihari naas tersebut, Minggu (26/1/2025), Kapolres Indragiri Hilir, AKBP Farouk Oktora, turun langsung mengunjungi rumah duka untuk memberikan tali asih, dan menyampaikan rasa belasungkawa dan berjanji akan menyelidiki lebih lanjut.
"Kami akan pastikan seluruh proses berjalan dengan baik, dan perhatian kepada keluarga korban akan terus kami berikan," katanya.
Namun, bagi keluarga korban, perasaan kecewa atas kebijakan biaya otopsi tetap menjadi beban tambahan yang harus mereka hadapi di tengah duka yang mendalam.
Pihak berwenang diharapkan untuk segera mencari solusi terhadap masalah biaya otopsi ini, agar keluarga korban tidak semakin terbebani dalam menghadapi tragedi yang telah merenggut orang-orang tercinta mereka.
Hingga berita ini ditayangkan, media ini belum mendapatkan informasi dan keterangan resmi dari pihak-pihak terkait, untuk masalah pembiayaan otopsi yang dibebankan kepada keluarga korban.
