Begini Curhatan Tina Suhartatik, Warga Kota Batu yang Membeli Rumah Namun Diusir, Diduga Bermasalah?

Tina Suhartatik, didampingi koleganya, saat tengah menunjukkan bukti-bukti kwitansi angsuran dengan cara mencicil. (R)

RIAUTODAYS, Kota Batu - Soal adanya kasus masalah pembelian perumahan yang diduga belum mengantongi izin, yang dialami salah seorang warga Kota Batu, Tina Suhartatik usai mendapat atensi dari DPRD Kota Batu, kini yang bersangkutan mengharapkan keadilan dan dukungan dari semua pihak.

Pasalnya, ibu dengan dua anak itu tidak ingin peristiwa serupa menimpa kepada warga masyarakat Kota Batu yang lain, terlebih jika akan membeli rumah terutama di perumahan.

Berkaca dengan pengalaman pahit yang dialaminya, dirinya dengan gamblang menceritakan ihwal kronologis peristiwa tak mengenakkan yang menimpanya kala membeli rumah beberapa tahun lalu.

"Jadi pada awalnya kala itu saya membeli rumah dengan cara tak over dari seseorang yang kebetulan juga tetangga, namun pada saat saya ke bank dengan menjaminkan sertipikat rumah oleh pihak bank ditolak, karena lahannya berdiri di lahan pertanian, setelah itu dari pihak bank menyampaikan juga belum ada IMB," ungkapnya dengan lirih kepada awak media, Sabtu (8/2/2025) saat ditemui di kediamannya.

Lantas, iapun melanjutkan, bahwa rencanannya akan segera melunasi kredit rumah dengan cara mencicil jikalau dari bank sudah ada dana pencairan.

"Tentunya dengan jaminan sertipikat rumah, namun karena ditolak pada akhirnya saya mengangsur lagi hingga puncaknya tidak saya lanjutkan, karena saya merasa curiga berkaitan dengan perizinan seperti IMB tidak ditunjukkan ke saya. Bahkan, yang saya sesalkan dari pihak pengembang hanya berjanji saja tak pernah ada realisasinya. Kalau ditanya, malah saya disuruh menghubungi notaris," papar Tina.

Tak hanya itu, iapun juga mengaku jika sebenarnya pernah ada mediasi di Polres Batu dengan pihak pengembang melalui marketing perumahan yang dimaksud.

"Tapi tidak ada titik temu, bahkan ngomongnya juga kasar kepada saya sampai pada akhirnya hingga saat ini saya tidak berani lagi untuk mengangsur dengan cara mencicil, karena dari awal saya sudah merasa ada yang janggal seperti persyaratan perizinan IMB dan lain-lainnya," ujar Tina.

Tragisnya lagi, dirinya mengungkapkan bahwa diusir oleh pihak pengembang melalui marketing perumahan yang dimaksud, melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp (WA), juga dimintai sejumlah uang puluhan juta rupiah.

"Justru yang saya sesalkan mengapa saya diusir? Apa karena saya berhenti mengangsur? Saya ada alasan berhenti mengangsur, karena saya kuatir dan menduga kalau tidak memiliki IMB. Saya juga dimintai sejumlah uang, karena telah menempati rumah tersebut, dengan cara dipotong karena telah meminta uang saya kembali," tukasnya.

Tina juga mengakui, bahwa rumah yang dibelinya dengan cara mencicil itu tidak pernah ditempati, hanya saja rumah itu selalu dibersihkan dengan meminta tolong seseorang untuk menjaga dan merawatnya.

"Terus terang, saya tidak mau ada permasalahan dikemudian hari, jika saja saya ditunjukkan bukti-bukti legalitas salah satunya perizinan dengan senang hati saya melanjutkan mencicil, bahkan tidak menutup kemungkinan saya segera langsung akan melunasi, maka dari itu saya berinisiatif untuk melunasi dengan cara pinjam ke bank," papar Tina dengan gamblang.

Tina pun kini hanya bisa berharap kepada kuasa hukumnya dari Maha Patih Law Office, semua pihak dan pemerintah terkait, serta aparat penegak hukum (APH), para wakil rakyat juga seluruh lapisan masyarakat Kota Batu untuk membantu dengan menindaklanjuti permasalahan yang ia hadapi.

"Ya, tentunya Pemerintah Kota Batu dan wakil rakyat untuk segera mengkroscek keberadaan dan perizinan semua perumahan-perumahan yang ada di Kota Batu, tujuannya agar tertib dan taat aturan agar tidak ada masyarakat atau user yang dirugikan jika membeli rumah di perumahan tersebut," pungkasnya.

Sementara itu, saat awak media berusaha melakukan konfirmasi ke perumahan yang dimaksud, oleh pihak pengembang melalui marketing menyampaikan tidak mengetahui apa-apa.

"Saya tidak tau apa-apa," ujarnya sembari berlalu. (R)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Diskominfo PS Inhil

Riautodays

Formulir Kontak