RIAUTODAYS, Indragiri Hilir – Sejarah baru tercipta di Indonesia dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional. Pada Sabtu (15/2/2025), sebuah kolaborasi luar biasa antara Polri, Kementerian RI, GAPKI, Perhutanan, Inhutan Swasta, dan petani lokal berhasil merealisasikan penanaman jagung di lahan monokultur seluas 1 juta hektar.
Proyek monumental ini dimulai di Parit 14 Harapan Baru Dusun Tasik Pilang, Desa Kuala Sebatu, Kecamatan Batang Tuaka, Kabupaten Indragiri Hilir, yang dihadiri oleh tokoh penting dari berbagai sektor.
Acara dimulai pukul 10.30 WIB, disambut antusiasme warga setempat, pejabat daerah, dan perwakilan kelompok tani. Kapolres Indragiri Hilir, yang diwakili oleh Kasat Samapta Polres AKP Andi Aceh, Dandim 0314/Inhil dan Camat Batang Tuaka dan seluruh kades se-Kecamatan Batang Tuaka turut hadir sebagai saksi sejarah pelaksanaan program ketahanan pangan ini.
Pembukaan dimulai dengan doa bersama dan sambutan-sambutan penuh inspirasi. Kepala Desa Kuala Sebatu mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dan menegaskan bahwa Desa Kuala Sebatu kini menjadi pusat proyek strategis yang akan mengubah peta pertanian Indonesia.
Kasat Samapta Polres Indragiri Hilir, yang mewakili Kapolres, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari Astacita Presiden RI yang bertujuan mencapai ketahanan pangan mandiri dan berkelanjutan. Lahan seluas 50 hektar di tahap awal menjadi titik awal yang sangat penting bagi tercapainya swasembada pangan.
"Proyek ini bukan hanya tentang penanaman jagung, tetapi juga tentang masa depan pertanian Indonesia," ujar Kasat Samapta Polres dalam sambutannya. "Melalui langkah ini, kita mulai mewujudkan cita-cita Presiden RI untuk memastikan ketahanan pangan yang berkelanjutan."
Camat Batang Tuaka pun menyampaikan optimisme besar tentang keberhasilan proyek ini, yang diyakini tidak hanya akan meningkatkan produksi pangan lokal, tetapi juga memberi dampak ekonomi langsung bagi masyarakat setempat.
Pada kesempatan itu, simbolis penyerahan bibit jagung dilakukan kepada kelompok tani, dan penanaman bibit di lahan dimulai. Langkah pertama ini merupakan bagian dari rencana untuk menanam 24 hektar, dengan 19 hektar lainnya direncanakan dalam sebulan ke depan. Semangat gotong royong masyarakat setempat menjadi bukti nyata dukungan terhadap program ketahanan pangan ini.
Program penanaman jagung ini juga diharapkan dapat memberikan harga terjamin, yaitu Rp 5.500 per kilogram melalui Bulog, serta memperbaiki taraf hidup petani lokal.
Proyek ini juga dipandang sebagai langkah awal yang penting untuk mewujudkan swasembada pangan di Kabupaten Indragiri Hilir dan Provinsi Riau.
Dengan potensi lahan yang sangat luas, Kecamatan Batang Tuaka akan menjadi pionir dalam proyek penanaman jagung monokultur pertama di Riau.
Keberhasilan program ini diyakini akan memperkokoh ketahanan pangan dan ekonomi lokal, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pangan luar daerah.
Kegiatan yang selesai pukul 12.30 WIB ini, dalam suasana aman dan kondusif, menandakan bahwa langkah nyata untuk ketahanan pangan Indonesia telah dimulai.
Proyek ini menjadi bukti sinergi kuat antara berbagai pihak dalam mengatasi tantangan ketahanan pangan di Indonesia, menuju masa depan yang lebih mandiri, maju, dan berkelanjutan.