RIAUTODAYS, Kuantan Singingi – Desa Koto Gunung, Kecamatan Gunung Toar, mendadak geger pada Jumat sore (11/4/2025), usai sebuah peristiwa tak pantas mengguncang ketenangan warga.
Seorang Penjabat (Pj) Kepala Desa Pebaun Hilir berinisial RU, bersama seorang bidan desa berinisial HS, diduga tertangkap basah oleh warga saat tengah melakukan perbuatan asusila di dalam mobil yang terparkir di halaman masjid desa.
Insiden memalukan ini terbongkar setelah sejumlah warga mencurigai gerak-gerik mencurigakan dari sebuah mobil yang bergoyang di area sunyi sekitar masjid.
Rasa penasaran bercampur curiga membuat warga mendekati kendaraan tersebut. Apa yang mereka temukan seketika menggemparkan desa, dua sosok aparatur desa yang seharusnya menjadi panutan, justru diduga tengah terlibat tindakan tak bermoral.
"Saya kira ada yang kesurupan atau orang pingsan, ternyata malah seperti itu," ujar salah satu warga yang menyaksikan langsung kejadian tersebut.
Identitas lengkap keduanya belum dirilis secara resmi, namun warga mengenali mereka sebagai pejabat desa dan tenaga kesehatan yang cukup dikenal di lingkungan sekitar.
Motif maupun hubungan keduanya belum dikonfirmasi, namun dugaan kuat mengarah pada adanya relasi pribadi di luar tugas dan tanggung jawab profesional.
Video amatir penggerebekan sempat beredar luas di media sosial dan menuai kecaman dari publik. Banyak warga menyayangkan sikap keduanya yang dianggap mencoreng marwah jabatan serta menodai tempat ibadah dengan tindakan tak senonoh.
Pihak kepolisian setempat belum mengeluarkan keterangan resmi, namun proses penyelidikan disebut tengah berlangsung.
Sementara itu, masyarakat dan tokoh desa mendesak agar pemerintah daerah segera mengambil tindakan tegas terhadap kedua oknum tersebut.
“Ini bukan hanya pelanggaran moral, tapi penghinaan terhadap nilai-nilai desa dan kepercayaan masyarakat,” ujar salah seorang tokoh masyarakat setempat.
Skandal ini menjadi sorotan tajam publik, menambah daftar panjang catatan kelam oknum aparatur negara yang menyalahgunakan jabatan dan kepercayaan.
Masyarakat kini menunggu sikap tegas dari pihak berwenang untuk mengembalikan marwah institusi yang tercoreng oleh ulah segelintir individu.